Anak
adalah anugerah. Anak adalah amanah,
maka dari itu perlu kita rawat, kita jaga, kita bimbing dan kita arahkan
menjadi insan terbaik. Tentu, setiap orang tua menginginkan anak yang
sholih-sholihah, termasuk orang tua/
wali santri SD Entrepreneur Muslim Alif-A. Untuk mewujudkan cita-cita mulia itu
maka penting kiranya untuk belajar tentang bagaimana cara mendidik anak. Pada
kesempatan ini orang tua/ wali santri dan guru mendapatkan kesempatan untuk
belajar banyak hal dalam acara Kajian dan Parenting SD Entrepreneur Muslim
Alif-A (21/10/17). Acara ini terselenggara berkat kerjasama komite sekolah
dengan pihak sekolah. Dalam kesempatan
parenting kali ini dibersamai oleh Ibu Oqva Niar Luqmawati, S.Psi, Psikolog,
Ch., CHt.
Pembacaan
kalam ilahi mengawali acara parenting dengan dibacakan oleh santri SDEM Alif-A,
Mas Afnan (kelas 4) dan Mas Alvino (kelas 3). Alhamdulillah, lantunan kalam
ilahi dengan suara dan lagu yang merdu menambah syahdu acara hari itu. Acara
dllanjutkan dengan sambutan Ketua Komite. Beliau menyampaikan bahwa untuk
melahirkan anak yang sholih sholihah, maka orang tuanya juga harus menjadi
orang tua yang sholih sholihah, tutur Suraji, selaku ketua komite.
Kepala
sekolah SD Entrepreneur Mulim Alif-A menambahkan dalam sambutannya bahwa
sebagai orang tua harus menjadi contoh dan teladan bagi putra-putrinya,
khususnya ketika di rumah. “Children see,
children do” yang maksudnya adalah anak banyak melakukan apa yang dia
lihat. Maka dari itu, berikan contoh yang bagus kepada anak-anak, sehingga
dengan sendirinya anak akan merekam dan melakukan apa yang diteladankan oleh
orang tuanya. Peran orang tua dan sekolah menjadi sama-sama penting dan harus
bersinergi dalam rangka menjdikan generasi sholih sholihah.“ ungkap Muhammad
Mansur.M.Pd.I.
Pada
acara inti, Bu Oqva Niar menyampaikan materi dengan tema “Mendidik dengan Cinta”.
Ya... karena mendidik itu harus dengan
cinta dan kasih sayang. Anak itu tidak cukup hanya diberikan hanya sekedar
materi, tapi ada yang jauh lebih penting yaitu cinta dan kasih sayang orang tua
kepada putra putrinya. Maka dari itu luangkan waktu untuk anak, peluk anak
kita, dengarkan cerita mereka dan ciptakan kenyamanan anak-anak kita bersama
orang tua.
Lebih
lanjut, bu Oqva menyampaikan tentang gaya pola asuh anak, sudah jadikah kita
sebagai orang tua yang Demokratis kepada anak. Jangan hanya terlalu memaksakan
kehendak kita sendiri kepada anak dengan seabrek peraturan peraturan yang
membebani anak. Tapi jangan juga menjadi orang tua yang terlalu memberikan
kebebasan kepada anak. Ada kalanya orang tua harus tegas, dan ada kalanya orang
tua harus bersikap demokratis kepada anak.
Anak
itu amanah Allah yang diberikan kepada orang tua, maka tanggung jawab
pendidikan anak yang paling utama adalah pada orang tua. Maka orang tua menjadi
kunci mau dicetak seperti apakah anak-anak kita. Sekolah hanya membantu
memfasiltasi orang tua dalam mendidik putra putri menjadi anak yang sholih –
sholihah.
Sebagai
orang tua juga harus membiasakan kalimat-kalimat/ sugesti positif kepada anak.
Jangan sekali-kali melontarkan kata-kata negatif kepada anak, karena itu akan
berdampak psikologis kepada anak dan akan masuk kedalam memory bawah sadar yang
bersifat long term memory (memory
jangka panjang). Melontarkan kalimat negatif apalagi dengan kemarahan akan
menambah beban psikologis kepada anak.
Diakhir sesi pembicara menyampaikan
sebuah kata-kata bijak:
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia
belajar memaki,
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,
ia belajar berkelahi,
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia
belajar rendah diri,
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan,
ia belajar menyesali diri,
Jika anak
dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri,
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia
belajar percaya diri,
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia
belajar menghargai,
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,
ia belajar menaruh kepercayaan,
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia
belajar menyayangi dirinya,
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang
dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan,
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran,
ia belajar kebenaran & keadilan...
Dorothy Law Nolte – “Children Learn What They Live”
(1998)
Mudah mudahan kita semua bisa terus memperbaiki
kualitas kita menjadi orang tua hebat dalam rangka mewujudkan para generasi
yang membanggakan di masa depan. Mari terus berdoa dan berikhtiar mewujudkan
cita-cita mulia mencetak para PENGUSAHA DAN PEMIMPIN BELIA YANG HAFAL AL QUR’AN
melalui SD Entrepreneur Muslim Alif-A. Bersama kita bisa, sampai bertemu pada
pertemuan dan kesempatan selanjutnya. Salam Ukhuwah !!!
0 komentar:
Posting Komentar